Sebuah janji membutuhkan pelunasan. Sebuah sumpah menuntut pembuktian. Sebuah amanah pasti ada pertanggungjawaban. Dan setiap kita telah memberikan janji dan sumpah itu kehadirat Allah yang tiada pernah lupa dan terlena. Dan amanah itu menjadi saksi di yaumil hisab nanti.
Banyak sudah jalan yang kita tempuh, banyak sudah kerja kita rengkuh, banyak sudah daya dikeluarkan, banyak sudah peluh dikucurkan. Apa hakikat itu semua? Apa guna itu semua? Mengapa kita semua melakukannya?
Jawabnya ada pada hati kita masing-masing. Tidak ada satu pun makhluk melata di muka bumi yang mengetahui jawaban itu. Karena jawaban itu tersembunyi sangat rapat dalam lubuk sanubari. Jawaban itu; niat. Setiap kerja dan kata-kata tergantung padanya. Dan kelak, Allah akan menimbang seberapa besar amal kita…tergantung dengan dari niat perbuatan itu.
Dakwah tidak mengenal kata akhir, dakwah tidak membahas ending. Karena dakwah merupakan proses perjalanan hidup seorang hamba. Ending perjalanan itu adalah akhir dari kehidupan manusia di dunia. Akhir perjalanan itu ketika berjumpa dengan Sang Pencipta. Maka merugilah bagi orang-orang yang telah mengakhiri amanahnya sebelum waktunya. Walaupun ia bisa luput dari pertangungjawaban dihadapan manusia, tetapi ia tidak akan luput dari pengawasan Allah.
Amanah di Lembaga Dakwah Kampus (LDK) merupakan salah satu dari proses dakwah, ia akan dipertangung jawabkan di hadapan manusia dan juga di hadapan Allah. Oleh karena itu, setiap episode amanah itu kita jadikan sebagai ; long life learning, Motivation of Dakwah, The Power of Change dan The Power of Love.
a. Long life learning (Tarbiyah seumur hidup)
Setiap amal yang kita lakukan dalam perjalanan amanah di LDK menjadi proses peningkatan kualitas hidup. Hampir setahun episode ini kita jalani, setidaknya ia menjadi tarbiyah yang sangat berharga bagi kehidupan kita. Proses itu bagian dari narasi kehidupan masa depan. Maka, goresan apa yang telah kita tuliskan dalam sejarah? Jawabannya; jiwa yang yang mampu menjadikan setiap aktifitasnya sebagai sarana tarbiyah dan mampu mentransfer dalam kehidupan nyata.
b. Motivation of Dakwah
Episode yang kita lalui di LDK ini bukanlah ending dari segalanya. Tetapi ia harus mampu menjadi motivator untuk menapaki jalanan yang masih panjang dan penuh dengan rintangan. Kegagalan yang telah lalu menjadi cambuk dalam pacuan kuda dan keberhasilan itu adalah janji Allah yang diberikan kepada orang-orang yang tetap sabar dalam melalui tiap-tiap episode dakwah.
c. The Power of Change
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah, dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Baqarah:218)
Ayat tersebut menjelaskan tiga buah strategi untuk mendapatkan kesuksesan dalam tiap-tiap episode perjalanan dakwah. Yaitu; strategi iman, hijrah dan jihad.
Apabila kita telah melalui satu episode maka seharusnya keiman dan ketaqwaan kita meningkat,kemudian kita rela Allah yang mengatur kehidupan kita serta kita mampu untuk bersungguh-sungguh dalam menjalani seluruh perintah Allah termasuk berdakwah menjadi Aktifis Dakwah Kampus (ADK).
d. The Power of Love
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu. Jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim :7)
What is Love? Yang disebut dengan Love ini adalah give more, get even more. Sesuatu akan dikatakan cinta apabila kita menuntut sesuatu yang memiliki unsur ketulusan. Seorang ADK itu harus mengembangkan satu pola pikir what can I do for you? Give more ’berikan lebih’, bukan sekadar memberikan secara standar. Ketika kita give more, kita akan mendapatkan multiplier effect, benefit, keuntungan yang berlipat ganda.
Dengan tarbiyah melalui LDK ini, kita akan merasakan apa artinya cinta yang sejati. Dimana hati terasa tentram, damai dan rasa bahagia selalu terukir dalam setiap senyum yang terpancar sinar keimanan. Cinta tumbuh atas dasar keimanan itu akan melahirkan ukhuwah Islamiyah.
antum ADK ya? Hm....keren2