Hidup itu pilihan

Kehidupan itu laksana sebuah perjalanan panjang, sedangkan dunia adalah persinggahannya. Kita adalah pribadi yang merdeka yang diamanahi menjadi khalifah di muka bumi. Kita diberikan kebebasan oleh Sang Pencipta untuk menentukan masa depan kita sendiri, apakah kekufuran ataukah ketakwaan yang kita pilih. Merupakan kebodohan kalau hidup hanya mengikuti pengaruh orang lain, hidup didekte oranglain atau bergerak otomatis tanpa memahami tujuan.

Kita perlu memahami kehendak hati yang menjadi keinginan agung. Dengan memahami kita dapat menggunakannya sebagai panduan dalam memilih kehidupan. Memiliki hati yang terbuka terhadap perubahan dapat menjadikan diri kita menjadi pribadi yang terbuka dan lebih dewasa. Yakinlah dengan mengenali keinginan hati dan berani melakukan perubahan memperjuangkan keinginan, hidup menjadi lebih dinamis dan semakin kaya pengalaman. Dengan demikian sikap terbuka menerima perubahan, tanpa kita sadari dapat menjadikan kita tidak gampang iri hati, tidak mudah tersinggung, dan tidak tinggi hati. Dan yang lebih penting, kita akan memiliki kehidupan yang penuh warna dan tidak membosankan.

Kehidupan di dunia ini hanyalah sementara dan hanya satu kali kesempatan saja, maka nikmati dan manfaatkanlah sebaik-baiknya. Karena kehidupan adalah karunia istimewa dari Allah Sang Pemilik Kehidupan. Banyak pilihan kehidupan terbentang di muka bumi untuk dimanfaatkan, begitu juga banyaknya kesempatan yang Allah percayakan kepada kita untuk dikelola.

Berusahalah untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan hidup yang istimewa ini hanya dengan berdiam diri dan tidak berani melakukan perubahan. Berapapun usia kita saat ini, ketika menyadari jalan hidup harus diubah, maka perjuangkanlah. Bagaimanapun kondisi kita saat ini, ketika menginginkan peningkatan yang lebih baik, maka lakukan perubahan. Berada dimanapun perjalanan hidup kita saat ini, ketika rute perjalanan harus diubah karena tidak sesuai dengan tujuan, maka lakukanlah.

Memperjuangkan pilihan hidup adalah memperjuangkan keyakinan hati. Menyia-nyiakan hidup dengan tidak beranni memperjuangkan kehendak hati merupakan sebuah kerugian. Ketahuilah, merupakan pemborosan hidup kalau kita baru menyadari pilihan hidup kita, ketika waktu kehidupan sudah habis.

0 Responses